Rabu, 15 April 2009

MANAJEMEN 5 MENIT

iny
Mataram, 16 April 2009

Investasi

Dengan Transaksi Derivatif yang menghebohkan dunia dimana secara umum klasifikasi dervatif ada 4 jenis diantaranya Forward, Futures, Swap, Option dan masih banyak dalam prakteknya untuk derivatif. dan kebetulan untuk Transaksi Derivatif di Indonesia hanya terjadi pada Transaksi Suku bunga dan mata uang saja karena Kurang lebih SE Peraturan Bank Indonesia mengijinkan dua hal saja dalam praktek Transaksi Derivatif, Transaksi Derivatif diperlukan juga untuk mengamankan resiko (Hedging), tetapi dalam penggunaanya berkembang, yakni untuk berspekulasi meraih keuntungan. Jadi manfaat transaksi derifatif sebenarnya adalah mengamankan resiko dengan cara dialihkan dari satu pihak ke pihak lainnya.
berikut saya menulis tentang trik berinvestasi yang mungkin masih kurang lengkap, namun saya mencoba saja menulisnya
Jika ingin berinvestasi dan mengurangi kerugian dalam berinvestasi kita harus terbiasa dengan gurihnya Saham, obligasi, return Deposito, reksa dana dan jenis investasi lainnya, sebaiknya kita harus memahami besarnya resiko dalam berinvestasi. saran dari pakar investasi menganjurkan untuk tidak menaruh 100% dananya dalam saham. simpanlah sebagian dari uang anda dalam tabungan atau reksa dana pasar uang. Silahkan membagi Dana yang tersisa dalam saham dan Obligasi. Jika Anda sanggup menghadapi penurunan Nilai hingga 90 % dari investasi Anda, silahkan masukkan sekitar 75 % - 90 % dalam saham. Jika tidak, kurangin bobot saham untuk menjadi maksimal 50%-60%.

Untuk meminimumkan penyesalan, Markowittz sebagai penemu teori portofolio ternyata juga membagi dananya sama besar dalam saham dan obligasi.
Jadi Ingat Be Greedy when others are fearful, be Fearful when other are greedy (jadilah Tamak ketika semua orang merasa Takut, dan Jadilah Takut ketika orang merasa Tamak)
NB: Kalau ada kesalahan dalam tulisan di koreksi ya...!
Sekilas tentang Manajemen perusahaan

Konsep dasar Perusahaan atau Perbankan itu dilandasi oleh 4 Pilar Utama diantaranya :
Pertama : Mengelola Asset dan liabilty. Dalam pertumbuhan bank yang baik tersebut harus dilandasi core, bukan pertumbuhan Asset, karena bank dibatasi oleh Loan to Deposit ratio (LDR).
Kedua : Managemen Resiko, ini merupakan salah satu untuk mengelola perusahaan atau bank.
Ketiga : Human Capital Management, semua dilandasi dengan kemampuan Sumber Daya manusia itu sendiri
Keempat : Knowledge capital atau kompetensi bank atau perusahaan dalam mengembangkan kemampuan untuk memangkan persaingan dan melahirkan inovasi tersendiri

Jadi dengan keempat pilar diatas bila diterapkan dengan baik maka bukan tidak mungkin bank bisa kompetitif dan mengembangkan sesuatu.

Tetapi ada pendapat lain bahwa untuk mempertahankan pelanggan atau nasabah tidaklah gampang dan coba kita bertanya pada diri kita sendiri, ketika kita berhasil memuaskan pelanggan , apakah pelanggan kita otomatis menjadi pelanggan yang loyal?
Komitmen perusahaan dalam mepertahan pelanggan atau Nasabahnya, Bagaimana kita memaknai survey kepuasaan pelanggan? Dari pertanyaan tersebut bisa disimpulkan bahwa kepuasan belum cukup untuk dijadikan sebagai pengukuran pelanggan, sehingga perlu adanya tambahan pengukuran pelanggan lainnya. Pengukuran pelanggan yang bisa disandingkan dengan kepuasan adalah Loyalitas. Pengetahuan kepuasan pelanggan dengan pengetahuan terhadap tingkatan loyalitaas pelanggan akan mempermudah kita, jadi kepuasan pelanggan dengan pengetahuan terhadap tingkatan loyalitas pelanggan akan mempermudah kita menganalisis tentang pelanggan atau nasabah, apakah yang puas tapi tidak loyal, tidak puas tetapi loyal, dan tidak puas dan tidak loyal. Dengan demikian, kita akan lebih mudah menentukan pertumbuhan perusahaan atau bank berdasarkan pengukuran pelanggan.


Untuk dapat bersaing di dunia perbankan dan bisnis ada lima strategi menurut pakar ekonomi diantaranya, Jaga Cash atau Asset, Efisiensi Biaya Produksi, Dekati Konsumen, Managemen Resiko dan tingkatkan Produksi dan produktifitas sumber daya manusia. jadi tak ada kata menyerah, dalam krisis sebesar apa pun.

Tetapi yang terpenting lagi jenis perusahaan atau bank seperti apa yang diinginkan sangat bergantung kepada Visi, Misis, Sumber daya, serta kompetensi yang dimiliki oleh seseorang Karyawan, dengan tetap memperhatikan faktor-faktor lingkungan eksternal. kesemua hal tersebut tentunya bersifat Dinamis.

.........By Mhaz