Selasa, 23 Desember 2008

PERKEMBANGAN PERBANKAN DI NTB



PERKEMBANGAN PERBANKAN
NUSA TENGGARA BARAT




  1. KONDISI UMUM
    Setiap pertumbuhan ekonomi selalu didukung dengan aktifitas perekonomian dan transaksi keuangan yang nota benenya melalui perbankan baik itu bank yang bersifat konvensional maupun bank yang bersifat Syariah. Sehingga untuk kelancaran sistem pembayaran yang dilakukan baik untuk masyarakat, perusahaan BUMN maupun Swansa. Bank Indonesia sangat berperan penting dalam pengaturan kelancaran sistem Pembayaran yang dimaksud, yang mana Bank Indonesia sebagai bank Sentral memiliki andil yang besar dalam mengatur dan mengawasi Bank yang beroperasi dan memberikan kebijakan-kebijakan untuk kemajuan Bank yang beroperasi dimasyarakat dan pada dasaranya Bank yang beroperasi tidak melakukan penyimpangan yang mana nantinya dapat merugikan nasabah ataupun Negara Indonesia.
    Dengan semakin jelasnya operasi Perbankaan di tanah air dan tugas poko Bank Indonesia selaku Bank Sentral diantaranya :
    Merumuskan, melaksanakan dan menetapkan Kebijakan Moneter
    Mengatur dan Mengawasi Bank
    Mengatur dan Menjaga Kelancaran sistem Pembayaran
    Tidak semua bank beroperasi dan mempunyai tugas pokok seperti di atas namun semua bank sentral berfungsi sebagai otoritas moneter saja.
    Pada dasaranya setiap Bank yang beroperasi di seluruh Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri yang mana masing-masing Bank punya produk unggulannya, yang semakin bersaing untuk meningkatkan Assetnya, dengan penawaran produk yang bisa menarik nasabah sebanyak-banyaknya dan tidak menutup kemungkinan setiap Bank yang beroperasi melakukan di luar konteks yang telah ditetapkan oleh peraturan Perbankan atau SE Bank Indonesia selaku Bank Sentral.


  2. KEBERADAAN BANK DI NUSA TENGGARA BARAT
    Keberadaan Bank Konvensioal maupun Bank Syariah selalu memberikan kontribusi dalam perkembangan perekonomian di negara ini khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan membantu jalannya perekonomian UMKM, UKM maupun Kredit Usaha Rakyat yang menjadi tren masayarakat pada saat ini.












    Melihat perkembangan Perbankan di Nusa Tenggara Barat mengalami peningkatan yang berarti menunjukan perekonomian di Povinsi NTB berkembang pesat seiring dengan pengembangan dan penambahan bank yang beroperasi hingga saat ini.
    Dalam perkembangannya Bank yang baru berdiri harus mempunyai strategi-strategi yang lebih menantang dan brilian untuk dapat bersaing dengan Bank yang sudah lama dan dipercayai oleh masyarakat saat ini.
    Saat inipun masyarakat lebih jeli memilih Bank yang menjadi kepercayaannya dan ini juga yang perlu diperhatikan oleh Bank-bank yang baru berdiri, dan sekarang Masyarakat tidak hanya mengutamakan Bunga yang begitu besar kaarena sekarangpun masyarakat lebih memilih pelayanan yang mudah dan efisien tentunya dan tidak menutup kemungkinan Bank yang mempunyai pelayanan spesial kepada Nasabah yang akan tetap bertahan dalam persaingan perbankkan.
    Dari tahun ke tahun pertumbuhan Bank khususnya di wilayah NTB mengalami peningkatan dan memberikan kontribusi bagi Pemerintah setempat, dari tahun 2000 Bank yang beroperasi tidaklah banyak namun seiring dengan perkembangan perekonomian sampai saat ini pertumbuhan untuk sisi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memberikan nilai positip bagi masyarakat


  3. ASSET PERBANKAN
    Melihat dari sisi Asset, bahwasanya dalam menjalankan operasinya setiap Bank punya trik tersendiri untuk meningkatkan Asset yang dimiliki oleh Bank tersebut karena pada dasarnya penilaian untuk tingkat kesehatan Bank salah satunya dari perubahan naik turunya Asset yang dimiliki oleh Bank yang bersangkutan dan tidak menutup kemungkinan bahwasanya dengan memiliki Asset yang besar memberikan jaminan bahwa Bank tersebut dikatakan sehat karena tingkat kesehatan Bank yang dinilai oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral melihat dari faktor lainnya. Karena peningkatan Asset yang asal-usulnya gak jelas perlu dipertanyakan asal muasalnya.
    Dengan Kebijakan Perbankan Indonesia yang mana arah dari kebijakan tersebut dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
    Untuk memperkuat permodalan bank yang mana periode pelaksanaan 2004-2010 dengan menyebutkan bahwasanya Perbankan harus meningkatkan persyaratan modal minimum bagi bank Umum (termasuk BPD) menjadi Rp. 100.000.000.000,- dan mempertahankan persyaratan modal Rp. 3 triliun untuk pendirian Bank baru.
    Adapun laju peningkatan Asset perbankan NTB dapat dilihat dari tabel dn diagram berikut dan setiap tahunnya Bank Konvensional cenderung memiliki Peningkatan pada Assetnya.












    Melihat grafik diatas, menunjukan bahwa setiap periode Bank yang beroperasi selalu meningkatkan efektifitasnya dan pelayananan yang bisa memberikan keuntungan untuk Bank yang bersangkutan meluaskan Produknya selain DPK (Dana Pihak Ketiga) Bank meningkatkan produknya dengan memaksimalkan pelayanan yang semakin mudah kepada para nasabahnya.
    Dengan menyediakan produknya dan pelayanan yang semaksimal mungkin sehingga tujuannya untuk memperbanyak nasabah dan tentunya memberikan kontribusi yang tentunya bisa memberikan kenaikan Asset yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan dan penilaian terhadap ROA (Return on Asset) yang mana Laba rata-rata pertahun berbanding Jumlah Asset yang dimiliki Bank yang bersangkutan tentunya dari sinilah salah satu penilaian tingkat kesehatan oleh Bank Indonesia.
    Melihat kondisi perbankan di NTB menunjukan bahwa gencarnya laju perekonomian di provinsi NTB ini dan menunjukan kepercayaan masyarakat terhadap Perbankan yang mana tanpa nasabah atau masyarakat dan didukung dengan laju perekonomian serta inflasi yang stabil, perbankan akan dapat bertahan dan menunjukan kreatifitasnya dalam meningkatkan pelayanan dan produknya kedepan serta mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh sesuatu yang tidak sesuai dengan prosedur dan aturan yang telah di tetapkan oleh Bank Indonesia.
    Dengan peningkatan Asset yang dimiliki Bank tentunya Bank tersebut bisa memberikan laba bersih dan meningkatkan sisi permodalan yang miliki oleh Bank Umum yang mana Bank Indonesia menetapkan Batas Minimum untuk mempertahankan Bank yang beroperasi dan jika Bank tersebut tidak mampu memenuhi modal yang dimiliki sesuai dengan batas minimum yang telah ditetapkan Bank Indonesia maka secara prosedur Bank Indonesia akan mengenakan sanksi terhadap bank yang mana telah diberi waktu untuk meningkatkan permodalannya dan sanksi akan dikenakan sesuai dengan peraturan dan SE Bank Indonesia tentunya karena setiap bank yang beroperasi di Indonesia harus mengikuti peraturan yang mana telah ditetapkan oleh Bank Indonesia demi kelancaran sistem pembayaran dan menghindari peyahgunaan transaksi yang dapat merugikan pelaksanaan Bank tersebut sehingga kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dapat dilaksanakan dan memberikan kontribusi bagi negara tentunya


  4. DPK (DANA PIHAK KETIGA)
    DPK atau disebut sebagai Dana Pihak Ketiga merupakan dana yang dihimpun oleh masyarakat atau nasabah yang mempercayakan uangnya untuk disimpan dan di kelola oleh Bank yang bersangkutan, adapun Dana Pihak ketiga itu dalam istilah perbankan disamakan seperti giro, tabungan, dan Simpanan berjangka dan ada beberapa Bank meluas dengan produknya seperti ORI (obligasi ritail indonesia), dengan perluasan produk dan investasi agak menarik masyarakat sehingga tergoda untuk menghimpun dananya pada Bank yang dipercaya, karena saat sekarang masyarakat lebih pintar melihat bank mana yang memberikan kontribusi buatnya dan juga bank yang mempunyai kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada nasabahnya karena masyarakat sekarang lebih cenderung melihat kemudahan dari segi pelayanan dari pada melihat bunga banknya. Kemudahan dan fasilitas sangat mendukung peningkatan terhadap nasabahnya, dan itu terbukti kemampuan Bank memberikan pelayanan yang akan mampu bertahan dan bersaing dalam perbankan Indonesia pada umumnya.
    Dengan melihat keadaan perekonomian Indonesia, masyarakat lebih mengutamakan untuk menggunakan uangnya untuk berinvestasi daripada menitipkannya kepada Bank sehingga untuk saat sekarang Bank pun mengembangkan sayapnya dengan memeperbanyak jenis investasi yang dimiliki di antaranya, Sertifikat Deposito, Saham , Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan investasi jenis lainya yang dimanfaatkan oleh bank untuk mendapatkan dan mengelola uang investasi nasabah tersebut yang nantinya dapat meningkatakan pemasukan bagi bank Itu sendiri.
    Karena semakin banyaknya Bank di tanah air yang menawarkan produk Non Bank kepada Masyarakat dengan semudah-mudahnya sehingga masyarakatpun lebih jeli dan pintar untuk menginvestasikan secara tepat, efisien dan menguntungkan. Melihat perkembangan DPK perbankan di provinsi Nusa Tenggara Barat cenderung mengalami kenaikan disebabkan kepercayaan masyarakat masih cukup positif, berikut adalah perkembangan DPK perbankan NTB













    Melihat Grafik diatas menunjukan bahwa kinerja Perbankan di provinsi Nusa Tenggara Barat memberikan nilai yang positif dan diharapkan Perbankan tidak lupa dengan fungsinya untuk menyalurkan Dana itu juga ke masyarakat dalam pemberian kredit dan tentunya dalam hal ini Penyaluran kredit ke masyarakat produktif di nilai sangat perlu sehingga perekonomian khususnya diwilayah Nusa Tenggara Barat mengalami peningkatan dan dapat mengurangi tingkat pengangguran karena lahirnya sektor-sektor UMKM yang mana sangat membantu pengembangan sektor riil dan perekonomian di NTB.
    Dengan melihat peningkatan DPK diatas menunjukan bahwa masyarakat masih mempercayakan Bank sebagai sarana penyimpanan dan investasi yang dapat dipercaya dan tentunya Bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan masyarakat sekitar tentunya diharapkan melahirkan ide-ide yang jiotu untuk menarik minat masyarakat untuk ke Bank sesuai dengan slogan bersama "AYO ke BANK".


  5. KREDIT
    Bank sebagai badan usaha yang mempunyai fungsi utama sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta menunjang pelaksanaan pembangunan nasioanal dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunanan dan hasil-hasilnya, peretumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Dalam hal ini penyaluran kreditpun sangat penting dalam pelaksanaannya sehingga terjadi keseimbangan antara dana masyarakat dan penyaluran kredit yang diberikan kepada masyarakat dan tingkat kesehatan bank ditentukan oleh LDR (Low Deposit Rasio) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral yang mempunyai tugas salah satunya adalah untuk mengatur dan mengawasi Bank.
    Dalam perkembangannya perbankan NTB memiliki kecenderungan menyalurkan kredit kepada sektor UMKM dan sektor perdagangan dan perhotelan sangat mendominasi penyaluran kredit perbankan dalam setahun terakhir ini, itupun dikarenakan sektor produktif memiliki rasio yang kecil memilki kolekbilitas Macet, karena mereka dana yang digunakan termasuk dalam kategori produktif. Kredit yang diberikan kepada masyarakat selalu memberikan nilai yang positip dalam meningkatkan taraf hidup rakyat dan fungsi bank sebagai penyalur kredit dapat terealisasi dengan adanya pemberian kredit lunak khususnya sektor UMKM yang memberikan nilai lebih terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia pada umumnya.









    Melihat grafik perkembangan dalam penyaluran kredit diatas mengindikasikan bahwasanya pada tahun 2006-2007 tidak mengalami kenaikan yang signifikan dan bahkan untuk tahun 2008 mengalami peningkatan yang sedikit, oleh karena itu diharapkan Bank umum tidak lupa akan fungsi utamanya sebagai penyalur kredit dan perlu diperhatikan bahwa dengan pemberian kredit lunak tidak ada indikasi main belakang atau pelicin karena semua itu akan mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap Bank yang menjalankan praktek seperti itu dan Bank Indonesia tidak akan diam menindak Bank dan menurunkan tingkat Kesehatan Bank bahkan mencabut izin operasinya, karena Bank Indonesia berhak mencabut izin Usaha Bank yang melanggar ketentuan yang telah diatur dalam Undang-Undang perbankan.


  6. Selesai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar