Rabu, 26 November 2008

Alasan Dibalik Malasnya Pasangan Berhubungan Intim

Alasan Dibalik Malasnya Pasangan Berhubungan Intim
Peranan istri dalam sebuah rumah tangga tak hanya melayani suami secara lahir saja namun juga batin, salah satunya adalah hubungan intim. Seyogianya hubungan intim menjadi perekat agar keharmonisan suami istri tetap terjaga, namun ada kalanya istri malas untuk memberikan pelayanan tersebut. Dan, ada banyak sebab mengapa istri enggan untuk melayani pasangan berhubungan seksual.
Berhubungan seksual dengan pasangan membutuhkan kesiapan dari berbagai aspek, balk secara fisik dan psikis. Hubungan seksual bukan hanya kerja satu orang, tetapi merupakan hasil kerja sama dua orang. Karena itu, kedua belah pihak harus mengerti, segala bentuk rangsangan seksual dan kepuasan tidak hanya milik suami atau istri saja tapi untuk bersama.Pasalnya, sebagian besar problem tempat tidur yang dialami pasangan suami istri, tidak selalu karena kondisi fisik yang mengganggu. Selain impotensi pada pria dan kurangnya lubrikasi karena menopause untuk wanita, masalah psikologis menjadi pemicu utama. Karena itu, komunikasi antara pasangan sangat penting. Bila suami atau istri mengungkapkan apa yang menjadi keluhannya, masalah ini akan lebih mudah diselesaikan. Padahal, dengan tidak terbuka seolah menutup diri dari pasangan, khususnya bila hal itu menyangkut masalah tempat tidur.Masih banyak orang yang enggan terbuka pada pasangannya. Alasan yang selalu muncul adalah tidak mau menyakiti dan sangat mencintai pasangan. Karena hubungan seksual bukan hanya kerja satu orang, tetapi merupakan hasil kerja sama dua orang. Jadi baik suami ataupun istri harus mengerti, segala bentuk rangsangan seksual dan kepuasan adalah milik bersama. Jadi, bukan hanya istri yang harus memuaskan suami, tetapi suami juga harus memuaskan istri.Cukup banyak suami yang tidak paham bahwa hubungan seksual yang dilakukan belum tentu memberikan rangsangan seksual yang cukup bagi istri. Hal ini menyebabkan istri menjadi tidak bersemangat untuk melakukan hubungan tersebut. Lubrikasi sedikit bisa disebabkan kurangnya rangsangan dari suami.Masalah kecil juga dapat menjadi pemicu istri enggan berhubungan. Dan, hal yang sama juga berlaku untuk suami. Bukan hanya istri yang tidak berkenan, suami bisa juga tidak berselera melakukan hubungan dengan istri. Istri bukan tidak mau, tetapi kemungkinan istri lebih suka kalau suaminya dalam keadaan segar, bugar, dan wangi saat berhubungan.Selain itu, masalah istri enggan berhubungan intim, bisa jadi karena ada faktor lain, misalnya baru memiliki anak. Kadang baru memiliki anak seakan menjauhkan jarak antara suami dan istri. Karena itu dibutuhkan kebesaran hati suami untuk memahami penyebab padamnya hasrat sang istri, serta kesabaran untuk menunggu istrinya kembali siap.Seorang ibu biasanya mengalami ketidakseimbangan hormon setelah si kecil lahir, sebelum kembali pada kondisi hormonal seperti sebelum terjadi kehamilan. Ketidakseimbangan hormon ini dapat mengakibatkan perubahan emosi yang tidak seimbang pula. Para ibu muda ini akan sering merasa kesal, malas, ingin marah, namun juga senang berlebihan. Selain itu, ketidakseimbangan hormon biasanya membuat ibu tidak mudah tanggap secara seksual, sehingga ia kehilangan spontanitas untuk bercinta.Jika istri kelelahan karena seharian mengurus si kecil, maka Anda dapat mencari pengasuh untuk membantu istri. Bantuan seorang pengasuh bayi juga dapat mengurangi kelelahan istri. Karena, istri bisa cukup istirahat dalam upaya mengembalikan kondisi fisik. Dengan semakin bugar keadaan fisik istri, bisa jadi semua penghalang yang merintangi kemesraan dengan pasangan akan lenyap.Kecemasan juga dapat menghalangi keinginan istri untuk bercinta. Karenanya, cobalah saling terbuka membicarakan kecemasan yang dirasakan. Keterbukaan terhadap apa yang menjadi penyebab kecemasan membuat pasangan merasa dihargai. Keterbukaan juga membuka peluang bagi pasangan untuk membantu, dan bersama-sama menghadapi kecemasan. Kebersamaan dalam menghadapi berbagai masalah bersama dapat memperkuat ikatan di antara suami dan istri.Jika cemas itu makin tinggi, tidak ada salahnya Anda dan istri melakukan konsultasi dengan ahlinya, misalnya dokter kandungan yang selama ini merawat. Tanyakan kapan saat tepat memulai hubungan intim kembali, dan apa saja yang perlu diperhatikan. Jangan lupa merencanakan penggunaan alat kontrasepsi. Dengan cara ini kecemasan yang berhubungan dengan kesehatan dan kemungkinan untuk hamil kembali pada waktu yang berdekatan dapat dikurangi.

1 komentar:

  1. aneh2 ja judulnya..ada hal yang lebih penting lg gak sich untuk dibahas?

    BalasHapus